Media & Informasi

Informasi

12 Agu 2025
18
Print

Kementerian PU dan UNDIP Perkuat Kerja Sama Pendidikan untuk Dukung Pembangunan Infrastruktur

Jakarta — Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memperkuat kemitraan dengan PerguruanTinggi untuk mendukung pembangunan infrastruktur nasional yang merata dan berkelanjutan. Kerja sama ini mencakup pengembangan pendidikan, pelatihan, hingga riset yang relevan dengan kebutuhan sektor konstruksi.

Langkah ini sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yang menjadikan pengembangan sumber daya manusia sebagai pilar utama menuju Indonesia Emas 2045 — terutama di bidang pendidikan, teknologi, dan inovasi nasional

Mengikuti arah visi itu, Menteri PU Dody Hanggodo menegaskan komitmennya terhadap pendidikan berkualitas lewat infrastruktur. “Kementerian PU berkomitmen penuh dalam mendukung pengembangan infrastruktur pendidikan, khususnya melalui Program Sekolah Rakyat. Kami memastikan fasilitas pendidikan dasar tersedia memadai agar anak-anak Indonesia, terutama dari keluarga prasejahtera, memiliki akses pendidikan berkualitas,” ujar Menteri Dody dalam kesempatan berbeda.

Salah satu perguruan tinggi yang bekerjasama dengan Kementerian PU adalah Universitas Diponegoro. Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti mengatakan perguruan tinggi berperan penting dalam menyediakan sumber daya manusia bidang konstruksi yang unggul. “Sinergi antara Kementerian PU dan UNDIP merupakan contoh konkret dari implementasi model triple helix yaitu kemitraan strategis antara pemerintah, akademisi, dan pelaku industri. Kolaborasi ini merupakan langkah strategis untuk menjembatani dunia akademik dengan praktik pembangunan nasional,” ujarnya dalam Gathering Alumni Fakultas Teknik UNDIP di Jakarta, Minggu (10/8/2025).

Kerja sama Kementerian PU dan UNDIP telah terjalin sejak 1979 melalui pendirian Lembaga Politeknik Pekerjaan Umum (LPPU-UNDIP), yang menjadi pionir pendidikan vokasi tenaga terampil untuk mendukung tugas dan fungsi Kementerian pada saat itu. Kesepakatan terbaru pada 2024 memperluas cakupan kolaborasi, termasuk program pendidikan, pelatihan, dan pengabdian masyarakat.

Salah satu bentuk konkretnya adalah Program Magister Super Spesialis (MSS) yang dirancang untuk mencetak tenaga ahli dengan kompetensi teknis spesifik di bidang-bidang strategis seperti hidro-meteorologi dan keamanan bendungan. Program ini menjadi percontohan implementasi kebijakan Merdeka Belajar di sektor infrastruktur.

Saat ini, sekitar 869 alumni UNDIP bekerja di Kementerian PU, mengisi posisi strategis baik struktural maupun fungsional. Mereka terlibat dalam berbagai program pembangunan nasional. Ke depan, diharapkan semakin banyak alumni UNDIP yang bergabung dan bersinergi bersama Kementerian PU untuk mewujudkan infrastruktur yang berkualitas, berkelanjutan, dan berdampak luas bagi masyarakat. 

“Kerja sama antara Kementerian PU dan UNDIP selama ini telah memberikan hasil yang positif dan nyata terhadap peningkatan kapasitas pegawai dan kontribusi signifikan bagi pembangunan nasional. Harapannya ke depan akan terbuka lebih banyak lagi ruang kolaborasi untuk dapat melahirkan sumber daya manusia yang unggul, inovatif, dan berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan,” tutupnya. (Yul)