Media & Informasi

Informasi

27 Okt 2025
27
Print

Wamen PU Tinjau Balai Teknik Irigasi, Dorong Inovasi Irigasi dan Teknologi Pangan Hemat Energi

Bekasi – Wakil Menteri Pekerjaan Umum (Wamen PU) Diana Kusumastuti meninjau Balai Teknik Irigasi (BTI) di Jalan Cut Mutia, Bekasi, pada Kamis (23/10) lalu untuk melihat langsung pelaksanaan kegiatan penelitian, pengujian, dan pengembangan teknologi di bidang irigasi.

Dalam kunjungan tersebut, Wamen PU meninjau sejumlah fasilitas pengujian dan riset seperti Laboratorium Hidrolika, Demplot Irigasi Padi Hemat Air (IPHA), dan Laboratorium Outdoor yang digunakan sebagai wahana model fisik hidraulik dan demonstrasi penerapan teknologi efisiensi air. Wamen Diana juga meninjau rumah kasa yang digunakan untuk pengembangan inovasi budidaya tanaman pangan hemat air.

Wamen PU menyampaikan apresiasi atas lingkungan kerja BTI yang dinilai tertata, produktif, dan mendukung kegiatan riset. “Inovasi sederhana dan aplikatif seperti ini memiliki manfaat besar, terutama jika dapat diterapkan di lebih banyak unit kerja. Selain mendukung ketahanan pangan, inovasi ini juga menjadi contoh penerapan teknologi hemat energi yang sangat relevan dengan kebutuhan saat ini,” ujarnya.

Salah satu inovasi yang ditinjau adalah Gun Sprinkler Bravo 1, alat penyemprot air bertekanan yang cocok diterapkan pada Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT). Teknologi ini mampu mendistribusikan air secara efisien dengan jangkauan luas sehingga berpotensi meningkatkan produktivitas pertanian.

Selain itu, Wamen juga melihat penerapan Teknologi Hidrofoni, hasil modifikasi dari Teknologi Fertigasi Otomatis Nirdaya (FONi), yaitu sistem budidaya tanaman tanpa energi listrik aktif. Teknologi ini mengatur pemberian air dan nutrisi berdasarkan prinsip bejana berhubungan, sehingga hemat energi, biaya, dan mudah direplikasi.

Lebih lanjut, Wamen menegaskan pentingnya peran BTI dalam memberikan dasar pembuktian teknis sebelum suatu infrastruktur diterapkan di lapangan. “Balai seperti BTI sangat strategis dalam memastikan desain dan teknologi yang dikembangkan benar-benar efisien dan efektif sebelum diterapkan di lapangan,” jelasnya.

Wamen Diana juga menekankan pentingnya sinergi lintas kementerian, termasuk dengan Kementerian Pertanian, agar pemanfaatan inovasi tidak berhenti pada tahap pengujian, tetapi terintegrasi dengan program budidaya dan peningkatan produktivitas pertanian. 

Kepala Balai Teknik Irigasi, Dery Indrawan, menyampaikan apresiasi atas kunjungan dan arahan Wamen PU. Menurutnya, dukungan tersebut menjadi dorongan untuk memperkuat peran BTI dalam pengembangan dan penerapan teknologi di bidang irigasi.

“Tadi kita juga memperlihatkan demplot IPHA dan Hidrofoni yang sedang dikembangkan, termasuk SMOPI (Sistem Manajemen Operasi dan Pemeliharaan Irigasi) sebagai sistem aplikasi pelaporan yang dirancang untuk mempermudah, mempercepat, dan meningkatkan pengelolaan data operasi serta pemeliharaan jaringan irigasi. Semua ini diarahkan untuk mendukung peningkatan efisiensi irigasi dan pada akhirnya memperkuat ketahanan pangan,” tambahnya.

Pada akhir kunjungan, Wamen Diana mendorong agar inovasi yang dikembangkan di BTI dapat dimanfaatkan secara lebih luas oleh unit pelaksana teknis lainnya, terutama dalam mendukung peningkatan layanan irigasi dan efisiensi penggunaan air. Ke depan, penguatan riset dan inovasi irigasi diharapkan menjadi salah satu fondasi penting dalam mendukung agenda ketahanan pangan nasional. (Humas BTI)