Media & Informasi

Informasi

03 Sep 2025
42
Print

Progres 90%, Seksi 1 Tol Kamal–Teluk Naga–Rajeg Perkuat Konektivitas dan Pertumbuhan Ekonomi

Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mendorong percepatan pembangunan Jalan Tol Kamal–Teluk Naga–Rajeg yang akan menjadi salah satu infrastruktur konektivitas dalam pengembangan kawasan utara Kabupaten Tangerang di Provinsi Banten. Hingga 26 Agustus 2025, progres konstruksi Seksi 1 dari Junction (JC) Sedyatmo hingga Simpang Susun (SS) Kosambi sepanjang 6,7 kilometer (km) telah mencapai 90% dan ditargetkan selesai pada 2026.

Jalan Tol Kamal–Teluk Naga–Rajeg dirancang membentang sepanjang 38,60 km akan terhubung langsung dengan Jalan Tol Prof. Sedyatmo menuju Bandara Internasional Soekarno–Hatta, serta menjadi bagian dari koridor barat yang menghubungkan Jakarta hingga Merak. Penyelesaian Seksi 1 menjadi prioritas untuk membuka konektivitas awal dari Bandara Soekarno–Hatta menuju kawasan utara Tangerang.

Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan kehadiran jalan tol dibutuhkan untuk mempercepat distribusi barang dan jasa, meningkatkan efisiensi serta menurunkan biaya transportasi. “Karena diharapkan dapat memangkas waktu tempuh antar wilayah pada sektor logistik, sehingga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan pusat-pusat ekonomi baru,” kata Menteri Dody.

Pembangunan Tol Kamal–Teluk Naga–Rajeg diprakarsai oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Duta Graha Karya melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) atas prakarsa badan usaha (unsolicited project), dengan nilai investasi mencapai Rp23,16 triliun dan masa konsesi selama 40 tahun sejak terbitnya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). 

Ruas Tol Kamal–Teluk Naga–Rajeg akan dilengkapi 2 junction, yakni Junction Sedyatmo yang terkoneksi dengan Jalan Tol Prof. Sedyatmo dan Junction Rajeg terhubung dengan Jalan Tol Semanan-Balaraja. Selain itu juga 7 simpang susun, yakni SS Kosambi, SS Teluk Naga, SS Tanjung Pasir, SS Kohod, SS Surya Bahari, SS Pakuhaji, SS Mauk, dan satu on ramp untuk memastikan distribusi lalu lintas berjalan efisien. 

Kementerian PU berharap kehadiran Jalan Tol Kamal–Teluk Naga–Rajeg tidak hanya untuk memperlancar arus lalu lintas Banten–DKI Jakarta, tetapi juga menjadi penopang pertumbuhan ekonomi wilayah. Infrastruktur ini akan menjadi jalur alternatif menuju Bandara Soekarno–Hatta, mengurangi beban jalan tol dalam kota, serta memperkuat konektivitas di kawasan metropolitan Jabodetabek. (Tri)