Media & Informasi

Informasi

16 Okt 2025
14
Print

Kementerian PU Genjot Pembangunan 43 Jembatan Gantung Tahun 2025, Progres Fisik Capai 81 Persen

Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum terus mendukung peningkatan konektivitas antarkampung/antardesa/antarkecamatan melalui pembangunan infrastruktur kerakyatan jembatan gantung. Pada tahun 2025, Kementerian PU melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga telah mengalokasikan anggaran senilai Rp246,36  miliar untuk pembangunan 43 jembatan gantung di berbagai daerah di Indonesia. 

Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan, pembangunan jembatan gantung menjadi solusi nyata bagi masyarakat yang selama ini menghadapi kesulitan akses transportasi. “Kehadiran jembatan gantung ini diharapkan memberikan dampak nyata dalam mempercepat aktivitas masyarakat, terutama dalam mendukung kegiatan ekonomi, pendidikan, dan pelayanan publik,” kata Menteri Dody. 

Berdasarkan data e-Monitoring Ditjen Bina Marga hingga awal Oktober 2025,  progres fisik kegiatan pembangunan 43 paket jembatan gantung telah mencapai 81% dengan target seluruhnya rampung pada akhir tahun ini~. Program ini dirancang untuk meningkatkan konektivitas masyarakat pedesaan, terutama di wilayah-wilayah yang sebelumnya terpisah oleh sungai, jurang, atau perbukitan. Dengan selesainya proyek ini, lebih dari 300 ribu warga akan mendapatkan akses yang lebih aman dan efisien untuk beraktivitas sehari-hari.

Lebih lanjut, Menteri Dody menegaskan bahwa pembangunan jembatan gantung tidak hanya berorientasi pada infrastruktur fisik, tetapi juga pada peningkatan kesejahteraan masyarakat di wilayah pedesaan. “Jembatan gantung menjadi penghubung ekonomi dan sosial masyarakat. Dengan adanya jembatan ini, petani dapat lebih mudah mengangkut hasil panen ke pasar, anak-anak bisa bersekolah tanpa harus menyeberangi sungai dengan rakit, dan masyarakat dapat mengakses layanan publik dengan lebih cepat,” tambah Menteri Dody.

Program pembangunan jembatan gantung juga menjadi bagian dari implementasi Strategi PU 608 untuk mendukung visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam mendorong pemerataan pembangunan dan peningkatan akses desa ke pusat-pusat ekonomi. Pembangunan infrastruktur yang menjangkau pelosok desa diharapkan mampu memperkecil kesenjangan antarwilayah.

Kementerian PU memastikan seluruh proses pembangunan dilakukan dengan memperhatikan aspek keselamatan, kualitas, serta ketahanan konstruksi terhadap kondisi alam sekitar. Desain jembatan disesuaikan dengan kontur wilayah, termasuk penggunaan bahan yang kuat namun ringan agar mudah dirawat oleh masyarakat setempat.

Selain fungsi konektivitas, jembatan gantung juga memiliki peran sosial yang signifikan. Jembatan menjadi sarana yang menghubungkan kehidupan masyarakat di dua sisi sungai, mempercepat mobilitas warga, serta memperkuat interaksi antar warga yang selama ini terpisah oleh bentang alam. 

Dengan progres yang terus meningkat, Kementerian PU menargetkan seluruh jembatan gantung tahun 2025 dapat selesai tepat waktu dan segera dimanfaatkan masyarakat. Selanjutnya pada tahun 2026, Kementerian PU juga telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp920 miliar untuk membangun 122 unit jembatan gantung di berbagai wilayah di Indonesia. 

Penentuan 122 lokasi pembangunan jembatan gantung tahun 2026 akan melalui kajian teknis mendalam dan survei lapangan, dengan mempertimbangkan aspek ekonomi, tingkat keterisolasian wilayah, aksesibilitas transportasi, dan aspek teknis lainnya. Jembatan gantung dibangun rata-rata dengan bentang antara 40-120  meter dan lebar sekitar 1,8 meter, menyesuaikan dengan kondisi lapangan. (Tri)