Media & Informasi

Informasi

24 Okt 2025
15
Print

Kementerian PU Dorong Peningkatan Layanan Perpustakaan Melalui Pemanfaatan Teknologi AI

Bandung – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Biro Komunikasi Publik kembali menggelar kegiatan Workshop Perpustakaan Kementerian PU pada 22-23 Oktober 2025 di Bandung. Workshop tahun ini mengangkat tema “Peluang dan Tantangan Perpustakaan di Era Aritificial Intelligence (AI)” sebagai upaya meningkatkan kualitas pelayanan perpustakaan berbasis teknologi digital di lingkungan Kementerian PU. 

Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PU Lisniari Munthe mengatakan pada era digital yang terus berkembang, perpustakaan menjadi sumber daya yang sangat berharga bagi peneliti, akademisi, dan masyarakat umum. Namun menyimpan, menjaga, dan memberdayakan koleksi perpustakaan warisan seringkali masih menjadi tantangan yang kompleks. 

“Penggunaan AI saat ini menjadi pilihan agar proses digitalisasi perpustakaan menjadi lebih mudah dan efisien, serta menjadi harta karun digital yang dapat diakses oleh semua orang. Selain itu AI dapat menyediakan rekomendasi buku, artikel, atau dokumen yang relevan kepada pengguna dengan mempelajari preferensi dan kebutuhan pengguna,” katanya saat membuka acara Workshop Perpustakaan Kementerian PU pada Rabu (22/10/2025). 

Saat ini Perpustakaan Kementerian PU telah menerapkan layanan informasi digital yang cepat dan mudah dengan aplikasi digital library. Salah satu layanannya adalah Institutional Repository yang menyediakan hasil karya intelektual dari para praktisi Kementerian PU yang dapat diakses secara terbuka dan daring. 

Perpustakaan di lingkungan Kementerian PU ke depan diharapkan dapat mengumpulkan dan melestarikan karya intelektual tersebut secara profesional. Hal ini sejalan dengan amanat UU Nomor 13 Tahun 2018 tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam untuk mewujudkan koleksi nasional dan melestarikannya sebagai hasil budaya bangsa. 

Oleh karena itu, para pustakawan atau pengelola perpustakaan di Kementerian PU didorong untuk terus mengembangkan kompetensinya agar mampu berinovasi dan memanfaatkan teknologi secara optimal dalam memberikan pelayanan yang lebih baik bagi pemustaka. 

“Pustakawan harus mampu mempersiapkan strategi yang matang dalam mengimplementasikan teknologi informasi di era AI yang terus berkembang agar dapat memanfaatkannya dengan efektif dan juga meminimalisir risiko yang mungkin terjadi. Melalui workshop ini saya berharap dapat meningkatkan pengetahuan dan kapasitas SDM perpustakaan di Kementerian PU agar dapat beradaptasi dengan perkembangan informasi di era AI,” tutup Lisniari. 

Kegiatan workshop ini diikuti secara daring maupun luring oleh para pustakawan dan pengelola perpustakaan di lingkungan Kementerian PU yang tersebar di seluruh provinsi. Sejumlah materi yang dibahas antara lain tentang pemetaan kompetensi pustakawan di era AI, implementasi AI pada perpustakaan berbasis teknologi, serta prompt engineering untuk pengembangan layanan perpustakaan berbasis AI dan pemanfaatan tools AI untuk promosi perpustakaan. (Yul)